Jawaban Saya pribadi memilih ptn, karena saya cenderung punya privilege yang tidak mendesak saya untuk segara mengamankan pekerjaan dengan gaji tetap. Sepertinya untuk kelebihan dari ptk jelas berkaitan dengan masa depan yg cenderung sudah diamankan, menjadi seorang pns di lingkup nasional, say
32 Fokus dan Komponen PTK Penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau proses belajar mengajar yang terjadi didalam kelas, dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi. PTK harus tertuju pada hal-hal yang terjadi di dalam kelas. Pengertian kelas dalam PTK tidak hanya terbatas pada kelas yang sedang aktif melangsungkan proses belajar mengajar dikelas, dapat juga terjadi ketika siswa sedang karya wisata , di laboratorium, di kebun, di masyarakat, dan berbagai tempat yang menjadi fokus penelitian kelas antara lain 1. Siswa yang dapat dicermati ketika siswa tersebut sdang melakukan aktifitas 2. Guru yang dapat dicermati ketika mengajar di kelas. 3. Media atau alat peraga pendidkan dapat dicermati ketika guru sedang menggunakan media atau alat peraga dalam proses belajar mengajar. 4. Hasil pembelajaran dapat dicermati peningkatan hasil belajar siswa. 5. Sistem evaluasi dan hasil pembelajaran. 6. Lingkuangan baik didalam atau diluar kelas. 23 Prinsip dan Manfaat PTK Prinsip dan pelaksaan PTK adalah sebagai berikut 1. Tidak boleh mengganggu PBM dan tugas mengajar. 2. Tidak boleh terlalu menyita banyak waktu. 3. Metodologi yang digunakan harus tepat dan terpercaya. 4. Maslah yang dikaji benar-benar ada dan dihadapi guru. 5. Memegang etika kinerja. 6. PTK bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses belajar mengajar. 7. PTK menjadi media berpikir guru untuk berfikir kritis dan sistematis. 8. PTK menjadikan guru terbiasa melakukan aktivitas yang bernilai akademik dan ilmiah. 9. PTK hendaknya dimulai dari permasalahan yang kongkret, jelas dan tajam. 23 Kunandar, hal. 66 33 10. Pengumpulan data atau informasi PTK tidak boleh terlalu banyak menyita waktu dan terlalu rumit. 24 Manfaat PTK dilihat dari dua aspek, yakni aspek akademis dan aspek praktis aspek akademis untuk membantu guru menghasilakan pengetahuan yang shakhih dan relevan bagi kelas mereka untuk meningkatkan mutu pembelajaran dalam jangka pendek. 2. Manfaat praktis PTK antara lain a. Merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin merupakan wahana pelaksana inovasi pembelajaran. b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan PTK maka guru telah melakukan implementasi kurikulum dan tataran praktis, yakni bagaiman akurikulum itu dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi . sehingga pembelajaran lebih aktif, menarik dan menyenangkan”. 25 Kelebihan dan Kekurangan PTK Penelitian tindakan kelas sebagaimana jenis penelitian lainnya memiliki kelebihan da kekurangan. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan tersebut, diharapkan peneliti dapat iivitas dan mengantisipasi kekurangan tersebut dan mampu mengoptimalkan kelebihan tersebut. Shumsy dan Suwarsih dalam Kunandar menyatakan bahwa kelebihan PTK adalah sebagai berikut 1. “Kerja sama dalam PTK menimbulkan rasa memiliki. 2. Kerja sama dalam PTK mendorong kreativitas dan pemikiran kritis dalam hal ini sekaligus guru sebagai peneliti. 3. Melalui kerja sama kemungkian berubah meningkat. 4. Kerja sama dalam PTK meningkatkan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi”. 26 Sementara itu, kelemahan dalam PTK adalah sebagai berikut 24 Kunandar, Op,Cit., hal. 67. 25 Kunandar, hal. 68. 26 Kunandar, hal. 69. 34 1. “Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan guru dalam teknik dasar PTK pada pihak peneliti guru. 2. Berkenaan dengan waktu. Karena PTK memerlukan komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, faktor waktu ini dapat menjadi kendala yang cukup besar. Hal ini disebabkan belum optimalnya pembagian waktu untuk kegiatan rutinnya dengan aktivitas PTK. Disamping itu diperlukan perubahan untuk kearah perbaikan dengan mreneriam ketersediaan untuk mengakui kekurangan guru, kemampuan untuk menemukan sesuatu yang baru, dorongan unuk menemukan gagasan baru, waktu yang tersedia untuk melakukan percobaan, kepercayaan timbal balik antara yang terlibat dalam PTK”. 27 Empat Aspek Pokok dalam Penelitian Tindakan Kelas.Shumsydan Suwarsih dalam Kunandar menyatakan bahwa kelebihan PTK adalah sebagai berikut: 1. "Kerja sama dalam PTK menimbulkan rasa memiliki. 2. Kerja sama dalam PTK mendorong kreativitas dan pemikiran kritis dalam hal ini sekaligus guru sebagai peneliti. 3. Melalui kerja sama kemungkian berubah meningkat. 4. 2. Manfaat praktis dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut; pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah dan pengembangan kurikulum di tingkat sekolah”. 34 4. Prinsip-prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas Prinsip dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut 1. Tidak boleh mengganggu PBM dan tugas mengajar. 2. Tidak boleh terlalu menyita waktu. 3. Metodologi yang digunakan harus tepat dan terpercaya. 4. Masalah yang dikaji benarp-benar ada dan dihadapi guru. 5. Memegang etika kerja minta izin, membuat laporan, dan lain-lain. 6. PTK bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses belajar mengajar. 7. PTK menjadi media guru untuk berpikir kritis dan sistematis. 8. PTK menjadikan guru terbiasa melakukan aktivitas yang bernilai akademik dan ilmiah. 9. PTK hendaknya dimulai dari permasalahan pembelajaran yang sederhana, konkret, jelas, dan tajam. 10. Pengumpulan data atau informasi dalam PTK tidak boleh terlalu banyak menyita waktu dan terlalu rumit karena dikhawatirkan dapat mengganggu tugas utama guru sebagai pengajar dan pendidik. 35 5. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan kelas sebagaimana jenis penelitian lainnya, memiliki kelebihan dan kelemahan. Shumsky dalam Suwarsih menyatakan bahwa kelebihan PTK sebagai berikut 1 Kerja sama dalam PTK menimbulkan rasa memiliki. 2 Kerja sama dalam PTK mendorong kreativitas dan pemikiran kritis dalam hal ini guru yang sekaligus sebagai peneliti 3 Melalui kerja sama, kemungkinan untuk berubah meningkat. 4 Kerja sama dalam PTK meningkatkan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah yang Sementara itu, kelemahan dari PTK adalah sebagai berikut 1 Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar PTK pada pihak peneliti guru. 34 Kunandar, Langkah Mudah …., 35 Kunandar, Langkah Mudah …., h. 67 2 waktu. Karena PTK memerlukan komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, faktor waktu ini dapat menjadi kendala yang cukup besar. Berkenaan dengn 36 6. Model Penelitian Tindakan Kelas Beberapa ahli mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun bagan alur dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas sebagai berikut. Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Refleksi Pelaksanaan Pengamatan ? Bagan Alur Pelaksanaan PTK 36 Kunandar, Langkah Mudah …., h. 69 7. Empat Aspek Pokok Penelitian Tindakan Kelas “Menurut Kemmis dan Mc Taggart, penelitian tindakan kelas dilakukan melalui proses yang dinamis dan komplementari yang terdiri dari empat “momentum”esensial. Yaitu sebagai berikut 1. Penyusunan Rencana Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan secara kritis untuk meningkatkan penelitian yang telah terjadi. Rencana penelitian tindakan kelas hendaknya tersusun dan dari segi definisi harus prospektif pada tindakan, rencana itu harus memandang ke depan. Rencana penelitian tindakan kelas hendaknya disusun berdasarkan kepada hasil pengamatan awal yang refleksi. 2. Tindakan Tindakan yang dimaksud di sini adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana. 3. Observasi Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Observasi itu berorientasi ke masa yang akan datang, memberikan dasar bagi refleksi sekarang, terlebih ketika putaran sekarang berjalan. 4. Refleksi Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategis”. 37 C. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan
MetodePengumpulan data dengan tehnik Wawancara. Kelebihan Wawancara: Hasil wawancara secara kualitas dapat dipertanggungjawabkan. Mempunyai nilai Yang tinggi. Semua kesalahpahaman dapat dihindari. Pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab oleh narasumber dengan penjelasanpenjelasan tambahan. Setiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kelebihan Penelitian TindakanShumsky 1982 menyatakan kelebihan penelitian tindakan, antara lain1 Kerja sama dalam penelitian tindakan menimbulkan rasa memiliki. Kerja sama dalam proyek penelitian tindakan mungkin memenuhi kebutuhan dalam kehidupan moderen. Kerjasama memberikan kesempatan untuk menciptakan kelompok baru yang mendorong lahirnya rasa keterkaitan.2Kerja sama dalam PTK mendorong kreatifitas dan pemikiran kritis. Dalam interaksi dengan orang lain, seseorang akan menemukan bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan demikian mereka mereka menerima dirinya sendiri secara wajar, dan melalui kelompok mereka akan memiliki berbagai cara dalam memecahkan masalah, banyak saran penyelesaian, banyak analisis kritis, situasi terbuka yang mendorong kreatifitas dan pemikiran kritis.3 Kerja sama meningkatkan kemungkinan untuk berubah. Mencoba sesuatu yang baru selalu mengandung resiko, dan ketika kelompok menanggung resiko. Maka resiko perorangan menjadi kecil. Dalam penelitian menunjukan dalam dinamika kelompok. Banyak individu lebih cepat mengalami perubahan dibanding seseorang yang bukan anggota kelompok. Pada hakikatnya manusia menginginkan perubahan yang progresif, sehingga melalui penelitian ini akan mendorong individu anggota terlibat dalam perubahan konstruktif dan progresif.4 Kerja Sama dalam penelitian meningkatkan kesepakatan. Peneliti tidak merasa memiliki semua fakta dan mengetahui sema jawaban. Peneliti mencoba mengumpulkan semua fakta, dan secara cermat menilai dan menguraikan masalahnya. Peneliti harus peka terhadap perasaan peneliti lain dan perasaan kelompok dalam mengambil tindakan. Mereka membantu kelompok dalam konteks yang lebih luas dari situasi dan kemungkinan berbagai penyelesaian. Melalui kerja sama dalam penelitin tindakan orang terlatih mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan Penelitian Tindakan1 Kekurangan pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian pada pihak peneliti. Penelitian lazimnya dilakukan oleh praktisi seperti guru, kepala sekolah, pengelola, pengawas yang selalu peduli terhadap ketimpangan atau kekurangan yang ada pada situasi kerjanya dan bertindak umtuk memperbaikinya. Karena praktisi selalu akrab dengan situasi praktis, mereka kurang dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan teknik dasar penelitian. Hal ini semakin lemah karena perasaan praktisi guru bahwa penelitian hanya dilakukan oleh masyarakat kampus yang bergelut dengan kegiatan ilmiah, sehingga para praktisi pada umumnya kurang tertarik untuk melakukan penelitian. Akibatnya mereka merasa tanpa pertolongan konsultan mereka tidak mampu melaksanakan penelitian dan cenderung kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.2Penelitian tindakan memerlukan komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, faktor waktu ini dapat menjadi kendala besar. Praktisi yang akan melakukan penelitian tindakan kelas harus membagi waktunya untuk melakukan tugas rutinnya dan untuk melakukan penelitian. Akhirnya guru harus mengkonsentrasikan tidak hanya mengajar, akibatnya atasan jarang memberikan ijin pada guru untuk melakukan penelitian3Kelemahan tentang konsepsi proses kelompok. Proses kelompok dapat berjalan dengan baik sangat tergantung pada pemimpin kelompok yang demokratis, yaitu sesorang yang memungkinkan para anggota mengandalkan jalannya diskusi. Untuk dapat berfungsi sebagai pemimpin demokratis, sesorang dituntut peka terhadap kebutuhan dan keinginan anggota-anggota kelompok dalam situiasi tertentu.4 Kesulitan mengajak orang untuk mengadakan perubahan. Banyak orang berpandangan perubahan adalah kerja keras, berubah dari kemapanan yang telah dinikmatinya, dan perubahan melalui melalui penelitian tindakan kelas menuntut penyediaan tenaga, pemikiran, dan waktu serta sikap baru. Selama orang sudah mapan dengan situasi kerjanya, selam itu pula mereka sulit untuk diajak berubah, padahal tindakan menuntut kondisi yang memungkinkan pelaksanaan penelitian tindakan. Kondisi-kondisi tersebut sebagai berikut a kesediaan untuk mengakui kekurangan diri, b kesempatan yang memadai untuk melakukan sesuatau yang baru, c dorongan untuk mengemukakan gagasan baru, d waktu yang tersedia untuk melakukan percobaan, e kepercayaan timbal balik antara orang-orang yang terlibat, f pengetahuan tentang dasar-dasar proses kelompok oleh peserta-peserta penelitian Hodgkonson, 1988.Kelemahan lain, antara lain penelitian tindakan dapat dimanfaatkan untuk megesahkan metode, strategi atau teknik yang selama ini telah diterapkannya meskipun kurang efektif, sering praktisi menganggap hasil penelitian diyakini dapat diterapkan dalam segala situasi. Padahal penelitian tindakan bersifat kontekstual. Peneliti harus menyadari bahwa hasil hanya berlaku untuk situasi yang ditelitinya, dia tidak boleh mengadakan generalisasi, walaupun peneliti sering tergoda yang perlu diketahui, bahwa penelitian tindakan bukanlah satu-satunya jawaban terhadap semua masalah pendidikan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dimana pendekatan lain akan lebih sesuai dan lebih tepat. Validitas pendekatan tergantung pada keterampilan penelitiannya. Penelitian lebih bersifat pribadi dan antar pribadi, tidak terletak pada metodenya. Hal ini bukan berarti penelitian menggunakan prosedur yang ceroboh, sebaliknya dasar filosofis penelitian tindakan adalah kesadaran yang luas dan menghargai kesadaran individu. Akan tetapi meskipun penelitian tindakan bukan satu-satunya resep menyelesaikan masalah, akan teatapi penelitian memberikan sumbangan penggunaan metode statistik dan teori yang dua hal yang perlu diperhatikan 1 teori tidak mempunyai nilai kecuali bila dapat ditunjukkan bahwa ia mempunyai implikasi praktis. Ini menurut mereka merupakan prinsip dasar, 2 penelitian tindakan adalah salah satu pendekatan dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan yang telah berkembang dari teori-teori sebelumnya. Ia tidak menolaknya sebagai suatu teori yang salah, melainkan menggeser tekanan dan praktiknya. Kuhn, 1987 dalam Siswoyo, 1997 menyatakan bahwa timbulnya pendekatan baru sering dibarengi oleh situasi kritis dalam paradigma yang telah ada sebelumnya. Teori tidak dilahirkan dan tidak dimatikan, tetapi dapat secara perlahan disintesiskan ke dalam pola-pola baru. Kecanggihan penelitian tindakan hanyalah memiliki kemampuan menyisip-nyisipkankan pendekatan-pendekatan sebelumnya, karena fokusnya terdapat pada penelitiannya, bukan metodologinya. Pandangan dan pemahaman peneliti digerakkan oleh keterlibatannya dalam Penelitian Tindakan Kelas1. Inovasi PembelajaranInovasi pembelajaran dimaksudkan guru perlu mencoba untuk mau mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan kinerja mengajar sehingga melahirkan pola mengajar yang sesuai dengan perkembangan kelasnya. Guru berhadapan dengan siswa yang berbeda-beda setiap tahun. Oleh sebab itu guru melakukan penelitian dikelasnya sendiri dan berangkat dari masalah yang pada akhirnya akan menghasilkan solusinya, maka secara tidak langsung guru telah melakukan inovasi pembelajaran. Dengan carademikian inovasi pembelajaran dilakukan sesuai dengan permasalahan guru di lapangan. Inovasi ini lebih efektif dibandingkan penataran-penataran dengan tujuan serupa. Sebab teori berangkat dari teori yang belum tentu sesuai dengan permasalahan di lapangan, yaitu kebutuhan guru bagi persoalan tindakan kelas selalu relevan dengan kebutuhan guru untuk mengadakan inovasi dalam proses pembelajaran, kebutuhan siswa tentang model pembelajaran yang diinginkan siswa sesuai dengan perkembangan frekuensial seluruh siswa atau perbedaan kebutuhan masing-masing siswa. Sehingga penelitian tindakan kelas dapat menyatukan persepsi guru dan siswa dalam perbaikan praktek pembelajaran. 2. Pengembangan Kurikulum di Tingkat Sekolah dan KelasGuru mencoba mencari alternatif penyelesaian tuntutan kurikulum disesuaikan dengan keadaan siswa, sehingga dilihat dari tuntutan kurikulum dapat terpenuhi dan dilihat dari perkembangan siswa pelaksanaan kurikulum sesuai dengan praktek perkembangan pembelajaran pada siswa. Tindakan-tindakan tersebut merupakan upaya inovasi kurikulum yang berangkat dari yang dilakukan guru merupakan tanggung jawab guru terhadap pengembangan kurikulum dalam level sekolah atau kelas. Penelitian tindakan kelas tersebut dapat digunakan sebagai salah satu masukan inovasi kurikulum. Elliot 1992 menyatakan reformasi kurikulum secara teoritik tidak netral. Sebaliknya reformasi kurikulum dipengaruhi oleh gagasan-gagasan yang saling berhubungan mengenai hakikat pendidikan, pengetahuan, dan pengajaran. Penelitian tindakan akan membantu guru lebih memahami masalah tersebut secara Peningkatan Profesionalisme GuruGuru profesional senantiasa melakukan perubahan-perubahan dalam praktek pembelajarannya sesuai dengan kondisi kelasnya. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk dapat mengadakan perbaikan-perbaikan praktek pembelajarannya sesuai dengan apa yang terjadi di kelas ke arah perbaikan. McNiff 1992 9 menyatakan dalam penelitian tindakan kelas guru ditantang memiliki keterbukaan terhadap pengelaman dan proses-proses pembelajaran yang baru. Perbaikan melalui penelitian merupakan pendidikan yang melibatkan guru secara langsung meningkatkan profesionalismenya dalam proses profesional melihat dan menilai cirinya sendiri secara kritis terhadap pembelajaran di kelas. Dengan melihat unjuk kerjanya, kemudian direfleksikan oleh diri sendiri atau melihat bantuan orang lain, hasil refleksi digunakan untuk memperbaiki praktek pembelajaran selanjutnya. Guru pada akhirnya memiliki otonomi profesional sebab dari waktu ke waktu guru dapat memperbaiki pembelajarannya. Penelitian tindakan kelas memberikan pelung kepada guru sebagai peneliti yang Penelitian Tindakan KelasMcNiff 1992 memberikan petunjuk praktis yang perlu diperhatikan dalam penelitian tindakan kelas, antara lain1. Berangkatlah dari Persoalan yang Kecil DuluPembelajaran pada dasarnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian dapat bertolak dari salah satu komponen tersebut, guru tidak perlu mengcover seluruhnya sebab akan terlalu rumit, guru cukup mengambil satu aspek saja, misalnya penggunaan media, pemilihan metode, penggunaan sumber belajar, pemilihan alat evaluasi, dan Rencanakan Penelitian Tindakan Secara CermatPerencanaan cermat mencakup skenario tindakan-tindakan apa saja yang akan diterapkan dalam penelitian tersebut. Persoalan manakah yang akan dipecahkan terlebih dulu, siapa dan pihak manakah yang harus dilibatkan, pada siapa bantuan konsultasi. Keseluruhan kegiatan harus direncanakan secara cermat, teliti dan Susunlah jadwal yang realistikPenelitian melibatkan siswa dalam mencoba atau melakukan tindakan penelitian tindakan melalui berapa siklus. Untuk itu guru menentukan jadwal setiap tindakan yang dilakukan secara realistik. Penjadwalan harus dilakukan secara disiplin. Jangan sampai ada tindakan yang terlewati. Untuk mengantisipasi, perlu disusun jadwal ideal dan jadwal alternatif lebih longgar.4. Libatkan Pihak LainSering kali seseorang tidak mengetahui dan tidak mengakui kekurangannya. Guru tidak mengakui kekurangannya. Guru yang tidak jujur dan tidak terbuka sulit untuik melaksanakan penelitian ini. Meskipun guru telah jujur dan terbuka, banyak orang yang tidak menyadari kesalahan dan kekurangannya. Untuk itu guru dapat melibatkan pihak lain sebagai mitra kerja dalam buat Pihak Lain Terkait dan TerinformasiGuru perlu menginformasikan kegiatan-kegiatan pada pihak terkait agar tindakan tidak dianggap tindakan yang subversif, menggoyahkan tradisi yang sudah mapan. Pemberitahuan ini dengan tujuan agar perbaikan yang dilakukan mendapatkan dukungan pihak Ciptakan Sistem Umpan BalikGuru perlu sgera memberikan laporan tentang hasil penelitiannys kepada pihak lain yang terkait agar memungkinkan guru mendapatkan umpan balik. Masukan akan memberikan koreksi dan perbaikan pada guru arah penelitian selanjutnya jika penelitian masih ada pada putaran-putaran Buat Jadwal PenelitianPenulisan dilakukan secara cermat dan disiplin untuk semua proses kegiatan dan hasil penelitian tindakan kelas akan memungkinkan peneliti memiliki gagasan yang lebih jelas tentang apa yang sedang dan akan terjadi. Guru dan pihak lain yang terlibat akan semakin lebih memahami secara tuntas terhadap Lihat Pendidikan Selengkapnya
Kelebihandan Kekurangan Benda Konkret . Media yang paling efektif untuk pembelajaran yaitu menggunakan benda konkret atau benda asli. Menurut Amir Hamzah Sulaiman (1985: 134) sebelum menggunakan macam-macam alat audio-visual, maka benda asli merupakan alat paling efektif untuk mengikut sertakan berbagai indera dalam belajar.
Dalam banyak tulisan disebutkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan jenis penelitian terlemah. Kelemahan ini tentu bisa diatasi dengan melakukan penelitian dengan prosedur baku. Namun, akhir-akhir ini penelitian tindakan juga dipandang sebagai kegiatan professional. Bakhan dilakukan juga dikalangan mahasiswa calon doctor dalam penelitian disertasinya. Setidaknya ada dua kelebihan PTK, yaitu menumbuhkan rasa memiliki, bahwa apa yang dilakukan sebagai tindakan bimbingan dan konseling sebagai bagian dari pribadi konselor, bukan sekedar melaksanakan tugas belaka. Dan yang kedua, mendorong kreativitas dan inovasi menuju perubahan, bahwa hasil refleksi atas tindakan BK dipergunakan untuk mengadakan perbaikan tindakan BK berikutnya menuju ke arah pelayanan prima. Kelebihan tersebut harus mendapatkan dukungan dimana guru bimbingan dan konseling mengakui kekurangan diri, ada kesempataan untuk berinovasi, saling percaya, cukup waktu dan pengetahuan. Sebaliknya, PTK juga mengandung kelemahan yang harus diatasi, antara lain umumnya praktisi kurang berpengalaman, ini alasan klasik karena biasanya praktisi mau melakukan kegiatan kalau ada manfaat langsung bagi dirinya, bukannya manfaatbagi peserta didik.